Minggu, 16 Juni 2013

Selain Melangsingkan, Air Putih Juga Efektif Cegah Sakit Jantung

Banyak orang beranggapan bahwa banyak minum air putih dapat menggagalkan usaha menurunkan berat badan. Padahal faktanya, kurang mengonsumsi air putih dapat menyebabkan tubuh menyimpan lemak ekstra yang berakibat naiknya berat badan.



Bagaimana Air Putih Menurunkan Berat Badan?

Seperti kita ketahui bahwa hati mengkonversi lemak menjadi bahan bakar. Tanpa asupan air yang cukup, ginjal tidak akan berfungsi pada tingkat optimal. Akibatnya, hati akan bekerja ekstra keras untuk membantu ginjal melakukan tugasnya. Dan pada akhirnya hati tidak dapat berfungsi dengan baik. 

Beberapa lemak akan tetap di dalam tubuh dan tidak dapat dikonversi menjadi bahan bakar. Ini yang menyebabkan bertambahnya berat badan.

Minum air putih setiap hari dalam jumlah yang cukup memungkinkan hati melakukan fungsinya untuk membakar lemak dan mengubahnya menjadi bahan bakar dengan optimal.

Tubuh kita mengandung lebih dari 60% air. Ketika tubuh mendapatkan air yang cukup, ia akan mencoba untuk menyimpan semua air itu ke dalam sel sedangkan sisanya akan dikeluarkan melalui urin.

Minum air dalam jumlah yang cukup juga dapat menurunkan rasa lapar. Minum beberapa gelas air sebelum makan juga bisa menjadi cara yang efektif untuk mencegah makan berlebihan yang dapat mengakibatkan berat badan bertambah.


Orang yang memiliki kelebihan berat badan disarankan untuk minum sedikitnya 8 gelas air putih setiap harinya. Bahkan beberapa studi membuktikan bahwa air es atau air dingin juga membantu membakar kalori, dengan membantu meningkatkan metabolisme tubuh.

Jika Anda tidak terbiasa minum air putih dalam jumlah banyak, kemudian mulai mengonsumsinya dalam jumlah banyak, pada awalnya akan terasa tidak nyaman dan bahkan Anda akan sering buang air kecil. Ini hal yang wajar dan setelah berjalannya waktu tubuh Anda akan terbiasa dengan kebiasaan baru mengonsumsi air putih.

Manfaat Lain Mengonsumsi Air Putih

Selain membantu menurunkan berat badan, mengonsumsi air putih juga memiliki berbagai manfaat positif bagi kesehatan, seperti:

Cegah Sakit Jantung
Menurut sebuah studi yang diterbitkan di American Journal of Epidemiology, orang yang terbiasa minum air putih lebih dari 5 gelas setiap hari mengalami penurunan risiko sebesar 41 persen akibat penyakit jantung dan kematian mendadak.

Cegah Migrain
Menurut para peneliti dari University of Masstricht, Belanda, minum air putih tujuh gelas dalam sehari dapat meredakan sakit kepala dan meningkatkan kualitas hidup penderita migrain.

Peneliti mengatakan bahwa sakit kepala yang dialami penderita migrain dapat berkurang dalam 21 jam jika mereka minum 1,5 liter air.

Tingkatkan Ketajaman Otak
Otak membutuhkan oksigen untuk bisa bekerja sesuai fungsinya. Dengan minum banyak air putih, Anda bisa memastikan bahwa otak telah terpenuhi kebutuhan oksigennya. Bahkan minum 8-10 gelas air perhari dapat memperbaiki kemampuan kognitif otak sebesar 30 persen.

Cegah Penuaan Dini
Kulit kering menjadi salah satu penyebab terjadinya penuaan dini. Air dapat melembabkan kulit, membuatnya tampak segar dan terbebas dari kulit kering, sehingga membuat wajah Anda awet muda meski usia bertambah.

Sumber: DuniaFitnes.com

Selasa, 11 Juni 2013

Sepenggal Cerita Antara Muslimah Prancis Bercadar dengan Muslimah Imigran Arab Tak Berjilba


PARIS (salam-online.com): Suatu hari, di Prancis, seseorang bercerita bahwa seorang Muslimah bercadar pergi ke Supermarket. Setelah mengambil barang-barang kebutuhannya, ia kemudian berdiri di antrian kasir untuk membayar. Setelah beberapa menit, datanglah gilirannya untuk dilayani oleh kasir.
Di dekatnya, ada seorang Muslimah Arab yang tidak berjilbab, yang mulai melihat Muslimah bercadar itu dan memperhatikan satu persatu dari diri Muslimah itu. Setelah beberapa saat memperhatikan dengan pandangan arogan, Muslimah Arab itu mengatakan, “Kami memiliki banyak masalah di negara ini dan cadarmu adalah salah satunya!”


“Kami, para imigran, berada di sini untuk perdagangan (bisnis) dan bukan menunjukkan Agama atau sejarah kami! Jika kau ingin mengamalkan Agamamu dan memakai cadar, maka kembalilah ke negeri Arab-mu dan lakukan apa saja yang kau inginkan!!” tambah imigran Arab itu.

Muslimah bercadar itu menaruh barang belanjaannya di tas dan kemudian membuka cadarnya di depan Muslimah Arab itu.

Sontak imigran Arab tersebut sangat terkejut. Muslimah bercadar yang dikira adalah seorang imigran Arab, ternyata ia gadis berkulit putih, bermata biru dan berambut pirang (nampaknya ia memperlihatkan sedikit rambutnya–menurut si penutur cerita), ia berkata kepada imigran Arab, “Aku adalah gadis Prancis, bukan imigran Arab. Ini adalah negeriku dan ini adalah ISLAM-KU!”


“Kalian lahir sebagai Muslim, kalian jual agama kalian dan kami membelinya dari kalian!”

Maksud Muslimah Prancis ini adalah, menyindir Muslimah imigran Arab itu dan orang yang sama dengannya (sama-sama imigran Arab tapi Westernize) tetapi tidak mengamalkan agamanya hanya karena mereka berada di negeri mayoritas kafir, dan lebih memilih bergaya westernize alias ke Barat-baratan daripada tampil dengan menunjukkan keislaman mereka yang sejati, demi kepentingan duniawi.

Virus westernize itulah yang membuat banyak Muslim yang ‘hijrah’ ke Barat menjadi terpedaya hingga mengikuti gaya Barat (bahkan melupakan ajaran Islam). Namun hal ini tidak hanya terjadi dari kalangan imigran Arab saja, pun dari negara kaum Muslimin lainnya, seperti Indonesia. Muslim yang ‘hijrah’ ke Barat dengan berbagai alasan tak jarang kemudian gaya hidup mereka menjadi ala westernize dan melupakan identitas sejati diri mereka sebagai Muslim. Ini adalah salah satu makar Yahudi-Zionis yang menyebarkan budaya buruk mereka untuk merusak fitrah manusia, terkhusus kaum Muslimin, dengan tujuan semua manusia menjadi ‘salinan’ mereka.

Ironisnya, virus westernize itu tak hanya menjangkiti mereka yang ‘hijrah’ ke negeri-negeri Barat, tetapi juga telah menjalar di negeri-negeri kaum Muslimin sendiri. Lagi-lagi kita jadikan Indonesia sebagai contoh–karena kita tinggal di Indonesia–kita lihat banyak kaum Muslimin yang gaya hidup mereka cenderung ke barat-baratan, bukan hanya di perkotaan, tetapi virus budaya kafir Barat sudah menyebar ke desa-desa. Buktinya, kita sekarang melihat banyak Muslim yang gayanya sudah menjadi ‘salinan’ para idola Barat, banyak Muslimah yang lebih pede memakai jeans atau hot pants daripada memakai jilbab.

Maka hari ini wanita Muslim berjilbab, bercadar, atau memakai burka terlihat asing. Islam yang sebenarnya telah menjadi asing di mata mayoritas manusia, kembali seperti zaman dahulu, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Sesungguhnya Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali pula dalam keadaan asing, maka berbahagialah orang-orang dikatakan asing,” (HR. Muslim dari hadits Abu Hurairah dan Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma).

Kembali lagi ke isu Muslim imigran di Barat. Tak jarang juga dari mereka yang mampu mempertahankan keyakinan mereka dengan erat, seperti menggenggam bara api, mereka itulah orang-orang yang Allah lindungi yang kemudian melalui mereka-lah Allah memberikan hidayah kepada orang-orang kafir untuk memeluk Islam. Gencarnya virus westernize dan gerakan anti-Islam, tak melemahkan keimanan mereka dan tak menyurutkan langkah mereka untuk berdakwah di jalan Allah. (zafaran/muslimahzone/salam-online.com)