Senin, 09 Desember 2013

Arsitek dan Pisikologi

Dalam merancang, arsitek dituntut untuk memanusiakan manusia.

Untuk memanusiakan manusia, arsitek harus paham betul dengan perilaku dan karakteristik aktivitas manusia yang akan diwadahi dalam rancangan sebagai fasilitator.

Secara tidak langsung, arsitek dituntut untuk mempelajari ilmu pisikologi.

Ironisnya, selama 5 tahun saya mengenyam pendidikan kearsitekturan, tidak ada satupun mata kuliah yang khusus untuk mempelajari ilmu pisikologi.

Dengan kata lain, seorang arsitek dituntut harus mempelajari ilmu pisikologi secara autodidak.

Sabtu, 30 November 2013

Kafir Harbi dan Kafir Zimmi

Dalam pandangan syariat Islam, non muslim itu bisa diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu Kafir Harbi (ahlul harb) dan Kafir Zimmi (ahlu zimmah).

1. Kafir Harbi

Adalah orang-orang kafir yang sedang terlibat pertempuran berdarah dengan muslimin.

Darah mereka halal untuk ditumpahkan sebagaimana mereka pun punya hak untuk membunuh muslimin. Hubungan antara ahlul harb dengan muslimin memang hubungan bunuh membunuh di dalam wilayah konflik.

2. Kafir Zimmy atau Ahlu Zimmah.

Kata "Zimmi" berasal dari kata "Zimmah", yang bermakna aman atau janji.

Ahlu zimmah berarti orang kafir yang mendapatkan keamanan dari pihak muslim. Juga dipahami sebagai orang yang telah mendapatkan janji dari umat Islam atas keamanan dirinya.

Dengan demikian, haram hukumnya bagi muslimin untuk mengganggu kafir zimmi, menyakiti, menzalimi atau mengurangi hak-haknya. Apalagi sampai membunuh mereka. Tentu sebuah perbuatan yang telah diharamkan secara mutlak dalam syariat Islam.

Dekat sekali dengan pengertian ahlu zimmah adalah ahlul-aman. Mereka adalah orang kafir yang mendapatkan perlindungan sementara dari umat Islam. Misalnya, mereka berasal dari kalangan kafir harbi, namun meminta izin untuk sementara waktu datang kepada umat Islam.

Bedanya dengan ahlu zimmah adalah keamaan yang dijaminkan kepada mereka bersifat sementara dan dalam waktu tertentu saja.

Di antara contohnya adalah juru runding dari pihak kafir harbi yang datang ke wilayah muslimin, di mana mereka akan mendapatkan jaminan keamanan atas diri dan hartanya, selama menjadi tamu di kalangan muslimin.


Hak-hak Ahli Zimmah


Di antara hak-hak yang harus didapat oleh ahli zimmah dari umat Islam adalah hal-hal berikut ini:

1. Hak untuk mendapatkan izin tinggal dan menjadi penduduk secara resmi di dalam wilayah hukum Islam.

Di masa lalu seorang ahlu zimmah berhak untuk tetap bertahan di atas tanah yang menjadi miliknya yang sah. Tidak ada seorang pun yang berhak untuk mengusirnya dari tanahnya itu.

Bahkan setingkat gubernur Mesir pun tidak punya hak. Padahal saat itu Gubernur Amr bin Al-Ash sedang melakukan proyek renovasi masjid, lantaran daya tampungnya yang semakin dibutuhkan. Kebetulan, proyek perluasan masjid itu harus mengenai lahan millik seorang ahli zimmah, maka gubernur menyediakan uang pengganti atas tanahnya. Namun di ahli zimmah bertahan dan tidak mau pindah.

Akhirnya, dengan kekuasaan sebagai pemerintah, rumahnya digusur dan uangnya diberikan.

Ahli zimmah ini kemudian melapor kepada Khalifah Umar ra, atasan langsung gubernur Amar bin Al-Ash. Segera saja Umar ra. memarahi bawahannya dan memerintahkannya untuk mengembalikan rumah dan tanah miliknya. Sebab hak-hak para ahli zimmah memang dijamin oleh umat Islam.

2. Jaminan keamananan atas nyawa mereka dan keluarga, baik dari ancaman orang Islam atau dari ancaman sesama orang kafir.

Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang menzalimi seorang mu'ahid (ahlu zimmah), atau mengurangi haknya, atau membebaninya di atas kemampuannya, atau mengambil darinya sesuatu di luar haknya, maka aku menjadi lawannya di hari kiamat." (HR Abu Daud)

3. Jaminan keamanan atas harta benda yang dimilikinya.

Pernah suatu ketika panglima Abu Ubaidah Ibnul Jarrah mengembalikan uang pajak kepada para ahli zimmah. Hal itu dilakukan lantaran negara merasa tidak mampu melindungi mereka dari serbuan tentara kafir dari negeri lain. Pengembalian pajak kepada rakyat ahli zimmah ini adalah sebuah catatan sejarah yang pertama kali. Sedemikian besar tanggung jawab pemerintah Islam dalam menjamin harta benda ahli zimmah, sehingga ketika negara tidak mampu memberikan kewajibannya, uang mereka pun dikembalikan.

4. Jaminan untuk melaksanakan agamanya di dalam wilayah negeri muslim.

Konsekuensi yang harus dijalankan muslimin dengan ahlu zimmah adalah memberikan kepada mereka jaminan untuk bebas melakukan kegiatan agamanya, sesuai dengan keyakinannya.

Dilarang buat muslimin untuk memaksa, menyudutkan atau memerintahkan mereka masuk Islam, kecuali bila atas kesadaran mereka sendiri. Sebab Allah SWT telah mengharamkan pemaksaan untuk masuk agama Islam buat ahli zimmah.

2 Al-Baqarah 256
" Tidak ada paksaan dalam menganut agama, sebab sudah jelas jalan yang benar dari jalan yang salah. Barangsiapa yang ingkar kepada thaghut hanya percaya kepada Allah, berarti ia berpegang kepada tali yang berbuhul kuat yang tidak mungkin putus. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui".

Menarik untuk diperhatikan tentang kenyataan sejarah, yaitu tatkala pasukan muslimin mengalahkan negeri kafir dan masuk ke dalamnya, nyaris semua gereja, biara dan tempat ibadah milik penduduknya dibiarkan kokoh berdiri. Tidak ada satu pun yang dirusak apalagi dirobohkan. Bahkan hingga hari ini, di Mesir, Syiria dan negeri muslim lainnya, rumah-rumah ibadah itu masih tetap ada.

Bahkan bila ajaran agama mereka membolehkan minum khamar, tidak hak bagi muslimin untuk melarang mereka melakukannya. Atau makan daging babi, atau makan dan minum di siang hari bulan Ramadhan. Asalkan dengan syarat tidak dilakukan terang-terangan di hadapan umat Islam.

Berikut adalah sebuah petikan perjanjian yang ditulis para ahli zimmah terhadap pemerintah muslim, "Kami (ahli zimmah) tidak membunyikan lonceng kecuali dengan perlahan di dalam gereja, tidak menonjol-nonjolkan salib, tidak meninggikan suara kita saat sembahyang di dalam gereja, tidak memajang salib dan Al-Kitab di tengah komunitas muslim."

5. Jaminan untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak.

Islam tidak mengharamkan umatnya bermuamalat dengan orang non muslim. Bahkan Rasulullah SAW masih saja menggadaikan pakaian perangnya kepada seorang Yahudi serta berjual beli dengan mereka. Demikian juga dengan para shahabat, mereka aktif di pasar bersama-sama dengan non muslim dalam mencari rezeki.

6. Jaminan atas keamanan kehormatan dan harga diri mereka, baik yang terkait dengan nama baik, nasab, susila dan lainnya.

7. Jaminan dari berbagai macam ganggungan lainnya, baik yang berasal dari umat Islam atau pun dari orang kafir lainnya.

Sumber : http://www.eramuslim.com/ks/us/5b/21942,1,v.html.■ (http://refrensi-ilmu.blogspot.com/2010/05/kafir-harbi-dan-kafir-zimmi.html)

Rabu, 20 November 2013

SIAPAKAH HASSAN ROUHANI (Presiden Iran Sekarang) ?

Ketika anda mengetahui rekam jejak Rouhani,anda akan menyadari kalau Rouhani lebih keras permusuhannya terhadap umat Islam dibanding pendahulunya Mahmoud Ahmadinejad.

Karena Rouhani adalah jebolan dari sekolah Syi’ah di Qum,Iran.Dan dia juga murid senior dari tokoh besar Syi’ah Ayatullah Khomaini,dia juga yang mendukung dan terlibat pemberontakan Khomaini terhadap pemerintah waktu itu,kemudian kabur menyusul Khomaini di Prancis.Dan kembali ke Iran dengan pesawat yang sama yang ditumpangi Khomaini.

Memegang beberapa jabatan strategis di militer Iran selama Khomaini hidup dan setelah matinya, ini hanya sekilas dari biografi si ular beracun, kemudian ketika mendengar dan melihat di media cetak dan elektronik kalau dia ini adalah seorang reformis dan lebih moderat dari pendahulunya, dan cinta damai. Apakah mungkin seseorang yang diberi wewenang langsung oleh Khomaini terbebas dari kejahatan selama pemberontakan dan setelahnya, yang telah menghilangkan ribuan nyawa tak berdosa di Iran, dan terlibat kerjasama dengan Amerika dan Israel dalam meruntuhkan Iraq dan menghabisi ribuan nyawa ahlus sunnah di Iraq, demi berdirinya imperium Persia yang telah diluluh lantakkan oleh sahabat yang mulia Umar bin Khottob.

Setelah kita mengetahui orang ini adalah Syi’ah tulen dan penjahat perang yang membawa misi untuk mengembalikan kedigdayaan imperium Persia dengan berkedok cinta ahlul bait, masihkah kita percaya kepada media barat yang dikuasai oleh orang Yahudi, yang mencoba mengaburkan pandangan tentang sosok Syi’ah ini dengan menyatakan kalau dia adalah seorang presiden yang moderat dan cinta damai, sedangkan pemrakarsa munculnya Syi’ah adalah seorang Yahudi Yaman yang bernama Abdullah bin Saba’!

Sumber: https://www.facebook.com/misimedissuriah?ref=stream

Senin, 11 November 2013

Kidung Muslimah

 * Ingin Taukah Engkau Tentang Dirinya .... ??? *

Seperti apakah dia ...??
Elokkah bentuk tubuhnya ...??
Indahkah perangainya ...???
Jujurkah dia ...??

Tuk bisa tau kecantikannya
Kau masih bisa melihat sedikit wajahnya .
Tapi jangan lama2 ..
Khawatir akalmu hilang ntah kemana ...

Tuk bisa tau bentuk tubuhnya
Kau bisa lihat dari tangannya .
Tapi jangan sentuh jemarinya ..
Karna kau bukan muhrimnya .

Tuk bisa tau perangainya
Dengarlah tutur kata dan ucapannya
Tapi jangan biarkan hatimu hanyut karenanya ..
Cemas bila kau tak bisa tidur nantinya ..

Tuk tau kejujurannya ..
Tataplah matanya .
Karna di dalam sana ..
Kan kau temukan jawabnya ..

By: Rania Falaq

Rabu, 06 November 2013

1 Muharram di Indonesia (Antara Tradisi dan Ibadah)

Patahkan tradisi-tradisi animisme dan dinamisme yg masih melekat pd masyarakat, jgn sampai bulan yg penuh keutamaan terkotori dgn tradisi yg melenceng dari aqidah. Harusnya bulan Muharram di jadikan momentum meningkatkan amal ibadah, bukan momentum memasyumkan benda-benda mati dan hewan tertentu.

Alasan mempertahankan tradisi nenek moyang harus di kritisi, apakah nenek moyang anda menyembah keris lalu anda ikutan menyembah keris?!

Jika kesialan dan keberuntungan slalu dikaitkan dgn benda-benda tertentu, ini akn menggiring ummat pd logika yg keliru. Tempatkan ritual sbagai kekayaan budaya, bukan sbagaian dri ibadah.

Perlu adanya kesadaran bahwa budaya harus dipisahkan dari ibadah, budaya yg baiklah yg akn terus bertahan. Kemajuan peradaban yg maju dan terhormat di bangun dgn tradisi yg menjaga kehormatan ibadah dan logika akal sehat manusia.

Kebiasaan, adat, & tradisi perlu dikritisi dan dievaluasi. Apkh sudah sesuai dgn Islam atau justru menggiring qta pda kesyirikan.

Sabtu, 05 Oktober 2013

AHLAK RASULULLAH SAW KEPADA ISTRINYA AISYAH



PERNAH suatu hari Rasulullah SAW pulang dari perjalanan jihad fisabilillah. Beliau pulang diiringi para sahabat. Di depan pintu gerbang kota Madinah nampak Aisyah r.a sudah menunggu dengan penuh kangen. Rasa rindu kepada Rasulullah SAW sudah sangat terasa.

Akhirnya Rasulullah SAW tiba juga ditengah kota Madinah. Aisyah r.a dengan sukacita menyambut kedatangan suami tercinta.

Tiba Rasulullah SAW di rumah dan beristirahat melepas lelah. Aisyah dibelakang rumah sibuk membuat minuman untuk Sang suami. Lalu minuman itupun disuguhkan kepada Rasulullah SAW.

Beliau meminumnya perlahan hingga hampir menghabiskan minuman tersebut tiba tiba Aisyah berkata, “Yaa Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kauberikan gelas itu?”

Rasulullah SAW diam dan hendak melanjutkan meminum habis air digelas itu. Dan Aisyah bertanya lagi, Yaa Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”

Akhirnya Rasulullah SAW memberikan sebagian air yang tersisa di gelas itu Aisyah r.a meminum air itu dan ia langsung kaget terus memuntahkan air itu.

Ternyata air itu terasa asin bukan manis. Aisyah baru tersadar bahwa minuman yang ia buat dicampur dengan garam bukan gula. Kemudian Aisyah r.a langsung meminta maaf kepada Rasulullah.

Minggu, 29 September 2013

Revolusi Suriah

Revolusi Suriah di mulai dari sebuah desa kecil, yang terletak 100 kilometer di selatan Damaskus. Tepatnya pada 6 Maret 2011, di saat 15 anak sekolah menulis slogan-slogan pembebasan di dinding sekolah mereka, mereka menulis apa yang mereka dengar tentang revolusi Mesir & Tunisia.

Tidak lama setelah itu keamanan Suriah menangkap anak-anak tersebut. Para orang tua mendatangi kantor keamanan setempat dan menuntut agar anak-anak mereka di kembalikan. Namun permintaan para orang tua di tolak.

“Lupakan anak-anak kalian, pulanglah dan buat anak lagi. Jika kalian tidak bisa, bawalah istri-istri kalian dan kami akan membuatkannya untuk kalian”

Begitulah sekiranya kata-kata yang di lontarkan pihak keamanan kepada para orang tua.

Sebagian dari anak-anak itu tdk pernah kembali lagi (di perkirakan sudah di bunuh). Sebagian anak lagi beredar video-nya dalam keadaan babakbelur, mereka di siksa dan di cabuti kuku-kukunya. Hal tersebut memicu kemarahan rakyat Suriah.

Rakyat Suriah mulai melakukan aksi turun ke jalan. Demonstrasi semakin meluas, namun tuntutan rakyat tersebut di tanggapi pemerintah dengan peluru dan menggerakkan keamanan serta militernya untuk membunuh warga sipil.

Dengan insiden itu Revolusi Suriah pun pecah.

Singkat cerita...
Damaskus 2 Juni 2013, di tengah pergolakan, rakyat di gegerkan dengan perlakuan biadab tentara rezim Nushairiyah Bashar Al-Assad. Tentara Bashar menangkap seorang ibu dan anak gadisnya, lalu memperkosa gadis tersebut.

Setelah memperkosa, mereka menembaki kedua kaki gadis itu dan melemparnya ke tengah jalan yang biasa di lewati para Mujahidin di Desa Jaubar, Damaskus.

Mereka juga memaksa ibu gadis tersebut untuk mendengarkan rintihan anaknya.

Gadis malang itu tergeletak tak berdaya di jalanan menahan sakit dengan setengah berbusana.

Mereka (tentara Bashar) sengaja menjadikan gadis ini sebagai umpan untuk membunuh para Mujahidin yang hendak menyelamatkannya. Para pejuang berupaya menyelamatkan gadis itu, namun sniper tentara Bashar menghujani mereka dengan peluru dan mortir.

Setelah 10 jam berjuang, gadis itu akhirnya meregang nyawa di jalan tersebut, serta 4 pejuang gugur dalam upaya menyelamatkannya. Mujahid terakhir yang gugur adalah *HISYAM AL-KURDI* dari 'Katibah Mujahidi Shalihiyah'.

Kurang lebih seperti inilah potret Suriah, inilah yang terjadi di Suriah setiap hari. Sementara dunia hanya diam, seakan menutup mata dan telinga.

Sejatinya rezim Suriah telah menanam benih kejahatan sejak 40 tahun lalu. Banyak pelanggaran kemanusian yang dilakukan rezim dictator Assad, salah satunya ribuan tahanan politik tidak jelas nasibnya dan tanpa pengadilan hingga detik ini. Menangkap, memenjarakan, menyiksa, & membunuh rakyat tanpa bukti apapun. Itulah yang di lakukan keamanan Suriah selama ini, bahkan sebelum pergolakan terjadi. Bahkan sebelum revolusi pecahpun ada yang di larang shalat berjamaah di Masjid.

Kejahatan ini di mulai oleh Sulaiman Al-Assad (Kakek Bashar Al-Assad). Dia telah menjual Suriah kepada Prancis.

Dlm dokument No:3547 tgl 15 Juni 1936 Sulaiman Al-assad meminta kepada Prancis agar tetap menjajah Suriah dan melindungi bangsa Alawi.

Kemudian di susul Hafid Al-Assad (ayah Bashar Al-Assad). Hafid Al-Assad telah berhianat dengan menjual Dataran Tinggi Golan kepada Israel pada perang Arab-Israel 1967.

Sedangkan Bashar Al-Assad yang memimpin Suriah sejak tahun 2000 telah berbuat kejam dan tanpa belas kasihan terhadap Muslim Ahlisunnah di Suriah.

Bashar Al-Assad memaksakan setiap kehendaknya untuk mendominankan minoritas Nushairiyah di Suriah. Nushairiyah adalah salah satu kelompok Syiah extreme yang menuhankan Saidina Ali r.a.

Pertumbuhan aliran Nushairiyah berasal dri pegunungan At-Taqqiyah.

Pada masa penjajahan Prancis pegunungan At-Taqqiyah di ganti dengan nama pegunungan Allawiyah. Pergantian nama ini tidak lain dan tidak bukan adalah spekulasi keluarga Assad yang notabennya beraliran Nushairiyah dengan penjajah Prancis yang bertujuan untuk mengelabuhi bangsa Suriah dan generasi muda mendatang.

Hingga tahun 2010 populasi Nushairiyah hanyalah 8%. Ahli Sunnah 83%, Nasrani 4%, Durze, dan aliran lain 5%. Namun 80% pejabat pemerintahan dan militer Suriah di kuasai oleh kelompok Nushairiyah.

Rezim keluarga Assad bahkan memaksa rakyat untuk menyembah penguasa. Pengikut Nushariyah menganggap Assad sbagai sosok Tuhan. Fenomena ini mengingatkan kita pada sosok Fir'aun.

Bashar Al-Assad memaksa rakyat utk mengatakan 'Tiada Tuhan Selain Bashar Al-Assad' (Laila ha illa Bashar Al-Assad). *Naudzubillahi min dzalik.