Jumat, 31 Januari 2014

Do'a Syaikh Sayyid Quthb

Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan
cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
 jagalah cintaku padanya agar tak melebihi cintaku pada-Mu.

 Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya, agar tidak berpaling dari hati-Mu.

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang merindukan syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tak lalai aku merindukan surga-Mu.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya
bermunajat di sepertiga malam terakhir-Mu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh
dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindukan kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas sehingga
aku melupakan cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah
terhimpun dalam cinta kepada-Mu,
telah berjumpa dengan ketaatan pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.

Kukuhkanlah ikatannya Ya Allah,
kekalkanlah cintanya,
tunjukkanlah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu
dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

Rabu, 29 Januari 2014

Abu Hafsh, Mujahid dari Bumi Syam












Kehidupan Abu Hafsh
Menurut penuturan beberapa orang terdekatnya, sejak kecil Abu Hafsh (Umar Lathuf) ini sudah memiliki akhlak yang mulia. Kesehariannya hampir tidak disibukkan dengan hal-hal melalaikan, tidak sebagaimana teman sebayanya yang senang bermain.

Ketika mengenyam pendidikan di perkuliahan, ia mulai aktif berdakwah serta membuat video-video yang membakar semangat kaum muslimin untuk berjihad. Qadarullah, diantara teman-temannya ada yang menjadi seorang mata-mata untuk pemerintah dan melaporkan tindakannya tersebut, akhirnya menyebabkannya mendekam lama di penjara.

Banyak hal yang Abu Hafsh alami di penjara. Berbagai macam bentuk siksaan mulai yang berbentuk verbal sampai kekerasan fisik sebagaimana tahanan-tahanan lain yang ada di sana.
Perlu diketahui, Abu Hafsh mendekam dipenjara kurang lebih 5 tahun lamanya. Dan jangan samakan penjara Suriah dengan penjara di negeri kita. Kebanyakn penjara di sana diisi oleh orang-orang yang berusaha memelihara dan berpegang teguh dengan Islam (padahal normalnya penjara berisikan orang-orang kriminal ed.).

Demikianlah alasan Basyar al-Asad menjaga dan mempertahankan keharmonisan serta kerukunan antar umat beragama, padahal hakikatnya hanya untuk melanggengkan kekuasaannya. Ia tidak membiarkan para muthowwi’in (orang yang menampakkan sunnah) bebas menjalankan sunnah. Akhirnya banyak masjid sepi oleh jamaah muda dan kebanyakan diisi oleh orang orang tua.

Bahkan penduduk Suriah pun baru bisa berhaji dan umroh jika sudah berumur 62 tahun. Dan kuliah atau belajar agama hanya bisa dilakukan di Damaskus saja yang notabene dikelilingi oleh mukhobarot (intelijen negara) yang siap menangkap siapa saja yang punya kecendrungan melawan negara. Walhasil para pelajar ini kebanyakan menjadi ulama yang pro dengan pemerintah.

Kembali ke Abu Hafsh, 5 tahun tidaklah ia habiskan dalam kesia-siaan. Karena dalam rentang waktu tersebut Abu Hafsh menyelesaikan hafalan Alquran-nya beserta berbagai macam tafsir oleh para mufassirin, serta banyak sekali hadits yang ia hafal dan ilmu-ilmu diniyah lainnya.

Penjara adalah madrasah bagi para mujahidin. Terbukti beberapa calon pemimpin Ahrar Syam dipertemukan serta belajar bersama di penjara. Tampaknya Allah menakdirkan untuk mempertemukan mereka dengan cara di luar akal kita. Dan taukah Anda? Pemimpin tertinggi serta para amirul liwa (pemimpin yang ditmpatkn di provinsi-provinsi Suriah) di Ahrar Syam rata-rata adalah para penghafal Alquran.

Awal tsauroh (revolusi), adalah awal yang memilukan yang disusul banyak peristiwa memilukan lainnya yang dialami oleh penduduk Suriah. Lima bulan setelah pecahnya revolusi, pemerintah memutuskan untuk membebaskan para tahanan dengan tujuan menarik kembali simpati rakyat sekaligus meredam emosi mereka. Orang-orang yang dibebaskan ini di antaranya adalah Abu Hafsh dan pemimpin-pemimpin Ahrar Syam lainnya.

Namun kenyataan tidak sebagaimana yang dibayangkan oleh pemerintah. Dengan keluarnya para penghafal Alquran ini semakin membuat semangat rakyat untuk keluar dari penjara tirani yang sekian puluh tahun telah mengekang kebebasan mereka dalam beragama. Dan dari sinilah Ahrar Syam terbentuk.

Keluar dari penjara, Abu Hafsh pun ikut terjun di berbagai medan laga di kota Hammah/Homs sebelum akhirnya pulang ke kampung halamannya di Ihsim bagian dari Idlib. Di Ihsim ia pun dipercaya untuk memimpin Ahrar Syam untuk menjadi amir provinsi Idlib. Teman-teman keluarga dan kerabatnya suka cita menyambut kepulangan Abu Hafsh.

Keadaan di Maqor (markas) Ahrar Syam
Abu Hafsh merupakan orang yang sangat dinanti nanti oleh teman-teman mujahidin di markas Ahrar Syam. Karena akhlak dan tutur katanya inilah ia dicintai oleh teman-teman mujahidin. Setiap ia tiba, banyak teman-teman yang mengerumuninya laksana lebah yang mengerumuni bunga. Yang didapat oleh teman-teman tidak lain adalah manfaat berupa nasihat yang tidak keluar dari mulutnya melainkan Alquran dan sunnah. Sampai sampai teman-teman mujahidin mengagumi Abu Hafsh betapa mendalam hafal Alquran dan hadits yang ia miliki. Beberapa kali teman-temannya dibuat kagum karena Abu Hafsh tidak hanya hafal, namun mampu menunjukkan nomor ayat yang disebutkan sekaligus tafsirannya dengan gaya penyampaian yang serta susunan bahasa yang mudah difahami.

Perang di Bulan Ramadhan
Saat itu merupakan Ramadhan ketiga pasca pecahnya revolusi di Suriah. Walaupun Ramadhan tiba, hal ini tidaklah menyurutkan kebuasan tentera pemerintah untuk membombardir perkampungan penduduk. Itu pun sudah diantisipasi oleh para mujahidin sebagaimana pengalaman Ramadhan sebelumnya. Begitu pula Abu Hafsh yang masih ikut bertempur walaupun sedang berpuasa.

Tepat Ramadhan ketiga hari Jumat, Abu Hafsh yang bertugas untuk mengambil persediaan senjata dan amunisi lainnya ditemani oleh seorang sahabatnya. Ditengah-tengah medan pertempuran, roket meluncur tepat mengarah ke mobil yang dikendarai Abu Hafsh.

Sebelumnya, tiga hari sebelum masuk bulan Ramadhan, Abu Hafsh pernah sempat menuturkan keinginannya kepada beberapa teman dekatnya. Ia mengatakan “Aku ingin syahid pada Ramadhan tahun ini dalam keadaan pecah berkeping keping dan Allah telah mengampuni dosa-dosaku.”. Ini dituturkan oleh beberapa teman dekat Abu Hafsh.

Tampaknya Allah pun menjawab doa Abu Hafsh. Roket itu membuat hancur berantakan mobil beserta penumpangnya. Hari itu, hari terwujudnya keinginan Abu Hafsh. Hari yang membahagiakan dirinya. Hari yang memotivasi teman-temannya untuk mencapai kedudukan sebagaimana yang ia capai. Hari melepaskan kerinduan kepada Penciptanya.

Tubuh itupun dikumpulkan kepingan demi kepingan. Hanya decak kagum dan saut-menyaut suara takbir yang terucap dari teman-teman, keluarga, serta penduduk di kota Ihsim itu. Tatkala dikumpulkan potongan-potongan itu dalam suatu ruangan, bukanlah bau amis darah yang tercium, melainkan semerbaknya wangi kasturi yang memenuhi ruangan. Sungguh fenomena yang jarang terjadi. Banyak teman-teman yang mengambil potongan baju Abu Hafsh yang masih menyisakan wangi misik yang kentara yang mana sempat pula kami cium aromanya.

Hanya rasa kagum dan iri yang tersisa dalam diri kami. Yang membuat kami cinta dan menumbuhkan harap dan kerinduan untuk bertemu dengan sang pemilik wangi itu. Sungguh indah prjalanan hidupmu wahai Abu Hafsh. Yang selalu kau isi dengan ketaatan kepada Allah.

Abu Hafsh (Umar Lathouf) pemimpin Ahrar Syam provinsi Idlib, penghafal kitabullah, dan hadits Rasulullah, telah meninggal pada hari Jumat, Ramadhan 143H, 2 minggu sebelum kedatangan tim relawan Peduli Muslim dan Yufid TV gelombang ke-2. Dalam keadaan hancur berkeping-keping dan doanya didengar Allah Ta’ala, jenazahnya harum semerbak kasturi.

Ditulis oleh Adam ash-Shiddiq (Relwan Peduli Muslim dan Yufid TV)
Artikel www.KisahMuslim.com

Sabtu, 25 Januari 2014

Majalah TIME : Amirul Mukminin ISIS Abu Bakr Al Baghdady, Pimpinan Jihad Paling Kuat Di Dunia

(KabarDuniaIslam) - Salah satu Majalah terkenal dan bergengsi di seluruh dunia, TIME Magazine, pekan ini memuat sebuah artikel khusus tentang Amirul Mukminin Daulah Islam Iraq dan Syam (ISIS), Syaikh Abu Bakar al Baghdadiy.

Artikel yang ditulis oleh Aryn Baker, Kepala Biro Timur Tengah TIME tersebut mengakui bahwa Syaikh Abu Bakar al Baghadiy adalah tokoh dan pimpinan paling kuat di dunia ini. Allahu Akbar!
Tulisan tersebut berjudul “Al Qaeda’s New Star Rises : How Abu Bakr Al Baghdadi Became The World’s Most Powerful Terrorist”, dirilis secara online pada Senin (16/12/2013). Namun sayangnya, setelah penantian dan ikhtiar selama 2 hari terakhir, Redaksi Shoutussalam belum bisa mengakses artikel tersebut. Situs TIME secara ketat membatasi pembaca hanya untuk mereka yang menjadi member.

Sebagaimana yang sudah banyak menjadi perbincangan publik aktivis Islam di nusantara, Syaikh Abu Bakr al Baghdady memiliki darah keturunan dari keluarga Rasulullah –shollallahu ‘alaihi wasallam-.

Runtutan nasabnya adalah sebagai berikut, berasal dari keturunan ‘Urmusy Ibnu Ali Ibnu ‘Ied Ibnu Badriy Ibnu Badruddien Ibnu Khalil Ibnu Husen Ibnu Abdillah Ibnu Ibrahim Al Awwaah Ibnu Asy Syarif Yahya ‘Izzuddien Ibnu Asy Syarif Basyir Ibnu Majid Ibnu ‘Athiyyah Ibnu Ya’la Ibnu Duwaid Ibnu Majid Ibnu Abdirrahman Ibnu Qasim Ibnu Asy Syarif Idris Ibnu Ja’far Azzakiy Ibnu ‘Ali Al Hadiy Ibnu Muhammad Al Jawwad Ibnu Ali Ar Ridla Ibnu Musa Al Kadhim Ibnu Ja’far Ash Shadiq Ibnu Muhammad Al Baqir Ibnu Ali Zainal ‘Abidien Ibnu Al Husen putra Ali Ibnu Abi Thalib dan Fathimah Binti Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Demikian garis keturunan beliau.

Dan hal itulah yang menjadikan Syaikh Abu Bakr al Quro’isy al Husainiy al Baghdadiy sebagai sosok pimpinan Mujahidin yang paling istimewa dan fenomenal di antara yang lainnya.

Musuh Mujahidin Daulah Islam Iraq dan Syam bukanlah hanya Salibis Barat, yang secara sewenang-wenang menjajah negeri dua aliran sungai Iraq. Tapi Barat juga bersekongkol dengan Syiah Rofidhoh, baik di Iraq dan Iraq.

Pemilihan Syaikh Abu Bakar al Baghdadiy bukanlah semata-mata melihat sisi syar’i, bahwa seorang Amirul Mukminin sebagaimana penjelasan para Ulama’ haruslah memiliki darah kaum Quraisy. Tapi juga melihat sisi strategis lain, sebagai pengumuman dan dan guncangan keras bahwa orang-orang Syiah Iraq dan Iran yang mengklaim sebagai kubu yang paling mencintai Ahlul Bait, justru tengah memerangi keturunan Ahlul Bait itu sendiri.

Poin strategis yang kedua, sebelum Syaikh Abu Bakr al Baghdadiy menjabat sebagai Amirul Mukminin, posisi tersebut diduduki oleh Syaikh Abu Umar Syaikh Abu Bakr al Quro’isy al Husainiy al Baghdadiy, yang pada 2010 lalu gugur syahid diserbu oleh tentara Salobis AS bersama Syiah Iraq.

Keduanya memuat nama sahabat yang amat dibenci oleh Syiah, Abu Bakar dan Umar bin Khottob –radhoyallahu a’nhum-.
Menurut bocoran Intelijen Iraq baru-baru ini, Syaikh Abu Bakar al Baghdadiy memiliki nama asli Dr. Ibrahim Bin Awad Al Badri, dan nama alias Abu Du’a. Syaikh mendapatkan gelar Master di bidang Studi al Qur’an, dan gelar Doktor di bidang ilmu Syari’ah. Hafidz al Qur’an dan memiliki 10 sanad.

Syaikh Abu Bakr al Baghdadiy menjadi pimpinan sebuah kelompok Mujahidin sebelum deklarasi Daulah Islam Iraq, dan lalu menduduki posisi Hakim Syari’ah Daulah Islam wilayah Fallujah, Iraq.

Dimanakah Amirul Mukminin ISIS Sekarang?

Intelijen Barat dan Timur Tengah banyak berspekulasi terkait dimanakah posisi Syaikh Abu Bakr al Baghdadiy sekarang ini.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa ia telah berpindah dari Iraq menuju Suriah, mengunjungi markas ISIS tiap Provinsi, bertemu dengan para pimpinan dan komandan wilayah ISIS, bahkan memimpin jalannya pertempuran Mujahidin ISIS di sejumlah front. Salah satu informasi Intelijen, menyebutkan bahwa ia terkahir terlihat di Deir al Zour, satu bulan sebelum aksi penyerangan Ghozwah al Khoyr ISIS.

Namun, kabar lain yang lebih mahsyur, menyebutkan bahwa Syaikh tetap bersikukuh untuk berada di Iraq, meskipun kondisi disana tak lebih aman serta kondusif dan justru sangat berbahaya ketimbang kondisi di Suriah. Syaikh dilaporkan memimpin aksi terkenal penghancuran tembok dua penjara terbesar di Iraq, Abu Gharib dan Taji. Membebaskan ribuan kaum muslimin Ahlus Sunnah yang ditawan oleh rezim Syiah al Maliki Iraq.

Jelasnya, wallahu a’lam bish showaaab. Semoga Allah selalu menjaga Syaikh Abu Bakr al Baghdadiy dari intaian mata-mata jahat Intelijen dan musuh-musuh agama ini.

Alhamdulillah, dalam beberapa pekan terakhir, ISIS di bawah pimpinan Syaikh telah berkembang sangat pesat. Tak sedikit laporan yang menunjukkan peningkatan pengaruh dan kekuatan Mujahidin ISIS, baik di Iraq maupun Suriah.

Daulah Islamiyyah fil Iroqi wa Syam baqiyyah! ISIS akan senantiasa tegak dan eksis, bi’idznillah. Tak akan ada yang mampu meruntuhkannya, dengan izin Allah, hingga tercapai tujuan utama dari seluruh Mujahidin dan kaum muslimin di dunia ini. Yakni tertegaknya Khilafah Islamiyyah dan dibebaskannya al Quds dari cengkraman Zionis Salibis. Allahu Akbar!


sumber : shoutussalam.com/arkan
 

NAMRU-2 (Naval Medical Research Unit Two), Bukti Perzinahan Negara RI - US di Bidang Medis

(KabarDuniaIslam) - Kehadiran AS NAMRU-2 (Naval Medical Research AS Unit-2) di Indonesia sebagai alat kepentingan intelijen AS dalam rangka melanggengkan bisnis kesehatan AS di Indonesia, telah dibenarkan oleh seseorang yang telah bekerja selama 30 tahun sebagai intelijen Indonesia petugas.

Pelacakan catatan karir mantan Menteri Kesehatan Indonesia, bernama Endang Rahayu Sedyaningsih telah memberikan terlalu banyak kontroversi. Sebelum kematiannya, Endang dikenal sebagai orang yang dipilih oleh Presiden Indonesia untuk menggantikan Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan sebelumnya, karena koneksi erat-erat ke AS.

Sebelum menjabat sebagai Menteri Kesehatan Indonesia, nama Endang jarang disebutkan media. Dia memperoleh gelar Master of Public Health di Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1979, dan memperoleh Doctor of Public Health di Harvard University, USA tahun 1992 dan 1997. Dia memulai karirnya sebagai Kepala Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) di Waipare NTT, Indonesia.

Selama dia menjabat sebagai pegawai Departemen Kesehatan Masyarakat Indonesia, Endang memiliki hubungan dekat dengan AS melalui NAMRU 2 (US Naval Medical Reseach Satuan Dua). Karena kedekatan dia ke Amerika Serikat, banyak partai politik yang bersaing menuduhnya sebagai antek AS di Indonesia.

Kedekatan Endang dengan NAMRU-2 telah dibenarkan oleh Siti Fadilah Supari (mantan Menteri Kesehatan). NAMRU-2 operasi yang pernah ditutup pada tanggal 16 Oktober 2009, karena banyak demonstrasi menuai kritik. Sebagai mantan karyawan NAMRU-2 dan sekarang menjabat sebagai pegawai penting Kementerian Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih telah membuka kembali NAMRU-2 beroperasi.

Sikap ini membuat Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari merasa begitu marah dan menuduh Endang menjual virus H5N1 ke Amerika Serikat tanpa izin, dan dinilai Endang lebih peduli ke dalam bisnis daripada kepentingan dalam negeri Indonesia. Kemudian Endang ditangguhkan dan dipindahkan menjadi staf biasa oleh Siti Fadilah Supari.

Endang menanggapi reaksi Siti Fadilah Supari yang tenang, karena dia tahu rencana tersembunyi dari Presiden Indonesia untuk menggantikan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dengan dirinya sendiri. Siti Fadilah Supari begitu terkejut, setelah mendengar keputusan presiden untuk memilih Endang menjadi Menteri Kesehatan, maka itu benar-benar terjadi, akhirnya Endang dipilih untuk menggantikan Siti Fadilah Supari secara resmi oleh keputusan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Presiden SBY juga dikenal sebagai orang yang terbaik memiliki koneksi ke AS, ia telah memiliki banyak hubungan baik dengan AS, terutama Bush dan Presiden Obama yang telah mengunjungi tiga kali. Presiden SBY pernah menjabat sebagai Chief Military Observer PBB Perlindungan Angkatan pada 1996-1997, dan daftar kariernya yang panjang membuat dia bukan sebagai orang asing lagi bagi AS:
1. American Language Course, Lackland, Texas US (1976)
2. Airbone and Ranger Course, Fort Benning, US (1976)
3. Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, US (1982-1983)
4. Jungle Warfare School, Panama (1983)
5. Antitank Weapon Course in Belgium and Germany (1984)
6. Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Cansas, US and
7. Earned Master of Art (MA) from Management Webster University, Missouri, US.

NAMRU-2 adalah sebuah laboratorium penelitian biomedis untuk mempelajari penyakit menular demi kepentingan bersama dari Departemen Kesehatan, dan komunitas kesehatan umum internasional. NAMRU-2 didirikan pada tahun 1970 di bawah permintaan dari Departemen Kementerian Kesehatan di era rezim Soeharto yang didukung CIA.

Ini kegiatan penelitian bersama memfokuskan pada malaria, penyakit akibat virus seperti demam berdarah, infeksi usus, dan penyakit menular lainnya termasuk flu burung. NAMRU-2 klaim, penelitian mereka hanya berhubungan dengan penyakit-penyakit tropis yang terjadi secara alami.

Kecurigaan pada NAMRU-2 sebagai alat kepentingan intelijen AS dalam rangka melanggengkan bisnis kesehatan AS di Indonesia dibenarkan oleh beberapa ahli intelijen, seperti Laksamana (Purn) Subardo yang telah mengabdi selama 30 tahun di bidang intelijen .

Ekspresi Subardo itu diperkuat oleh hasil karya ilmiah Endang itu, yang ada di baris yang sama dengan NAMRU-2 misi yang digunakan sebagai bahan penelitian untuk intelijen AS untuk mendapatkan vaksin H5N1 dari Indonesia.

Berikut adalah beberapa makalah ilmiah Endang pada kesehatan:
1. Pengembangan Jaringan Virologi dan Epidemiologi Influenza di Indonesia (2007),
2. Karakteristik kasus flu burung di Indonesia (Juli 2005-Mei 2006), dan
3. Studi penelitian sosial dan perilaku yang berkaitan dengan infeksi menular seksual, HIV / AIDS di Indonesia (1997-2003).

Menanggapi Menteri Kesehatan terpilih, Endang Rahayu Sedyaningsih. Siti Fadilah Supari menulis sebuah buku "Waktu untuk Mengubah Dunia! God Hand Behind Avian Influenza Virus dan Amerika Serikat dan WHO Conspiracy "dalam mengembangkan senjata biologis dengan menggunakan virus flu burung. Buku ini menuai protes dari pejabat WHO dan AS.

Majalah Economist London menempatkan Fadilah sebagai tokoh yang memulai revolusi dalam menyelamatkan dunia dari dampak flu burung. Dalam bukunya, Siti Fadilah Supari mengungkapkan topeng dari intelijen AS di negara-negara dunia ketiga dan proyek kesehatan kotor.

Dimulai ketika banyak negara (termasuk Indonesia) dilanda virus flu burung. WHO memerintahkan negara-negara yang menderita virus flu burung untuk mengirimkan sampel virus ke laboratorium WHO. Kemudian dalam buku ini mengatakan, hasil penelitian virus tidak pernah kembali ke negara yang terkena dia. Dia mengambil contoh dari Vietnam, yang memiliki karakter yang sama dari virus flu burung di Indonesia, tempat di mana penyakit flu burung yang menyebar dengan cepat.

Karena tidak adanya vaksin Avian influenza yang telah dijanjikan oleh AS untuk mengirim ulang ke negara-negara yang terkena dampak, maka itu memaksa negara-negara dunia ketiga untuk membeli vaksin flu burung dari salah satu perusahaan farmasi AS dengan harga yang sangat mahal. Flu burung atau Avian influenza vaksin perusahaan AS telah menjual, diduga diperoleh dari sampel virus flu burung di Vietnam dan Indonesia. Tindakan ini juga diduga dilakukan oleh NAMRU-2 di Indonesia melalui bantuan Endang.

Beberapa ahli masih mencurigai, keputusan Presiden untuk memilih Endang sebagai Menteri Kesehatan karena kedekatan dia dengan NAMRU-2, Endang pernah menjabat sebagai Kepala Laboratorium di NAMRU-2 dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss, pada bidang manajemen penyakit menular, pada bulan Juli-Desember 2001.

Tuduhan itu diperkuat oleh beberapa alasan seperti penolakan calon menteri untuk menggantikan Siti, yakni Nila Djuwita Anfasa Moeloek, dengan alasan dia tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi tekanan berat. Bahkan, Endang memiliki catatan buruk selama karirnya di Departemen Kesehatan.

Bahkan, Endang terpilih sebagai Menteri Kesehatan tanpa melalui tes medis selama seleksi, maka setahun kemudian, Endang divonis menderita kanker oleh Gatot Subroto Rumah Sakit Militer. Namun, ya atau tidak calon untuk dipilih menjadi menteri, itu akan tergantung sepenuhnya kepada Presiden Indonesia, SBY. Karena pernyataan tes medis untuk calon menteri itu hanya penilaian bagian awal untuk Endang. Banyak orang percaya, itu karena sikap SBY yang berhubungan erat dengan intervensi politik AS.

Akhirnya Endang meninggal pada usia 57 tahun, Rabu (05/02/2012) sekitar 23:41 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Kanker paru-paru yang diderita Endang juga meninggalkan kontroversi. Bagaimana mungkin kanker tiba-tiba muncul hanya dalam waktu 1,5 tahun. Selain itu, ia bukan perokok dan laporan medis masa lalu tidak menjelaskan kehadiran sel-sel kanker dalam tubuhnya. Sebagai Menteri Kesehatan, rutin check-up medis akan selalu diadakan. Meskipun ada gejala sel-sel kanker, tetapi jika terus-menerus dimasukkan melalui pemeriksaan kesehatan secara teratur, kanker akan terdeteksi dan dapat disembuhkan dalam tahap awal. Endang bahkan dilaporkan pernah check-up medis di AS secara berkala. Sekarang dia telah pergi, kisah hidupnya baru-baru ini telah menjadi sebuah pertanyaan besar, dan tidak ada yang berbicara tentang hal itu lagi.


Sumber : cia.asia



Kamis, 23 Januari 2014

ILMU DAN AMAL

Para sahabatku fillah yang dirahmati Allah...

Mari kita sama-sama mengingatkan diri-diri kita yang dha'if ini, bahwasanya kita MENCARI ILMU DAN KEBENARAN adalah untuk MENGIKUTI DAN MENGAMALKANNYA, bukan untuk mencampakkan ilmu dan kebenaran yang telah kita dapat, lalu mencari-cari pembenaran (alasan) atas kesalahan atau dosa yang belum kita tinggalkan.

Jalan al-haq (kebenaran) itu ada dua, yaitu ilmu dan amal, yang keduanya ini saling berkaitan. Ilmu menuntut adanya amalan; begitu pula sebaliknya, bahwa amal mengharuskan adanya ilmu yang mendasarinya.

Dengan adanya keduanya, jadilah ilmu itu yang na' (ilmu yang bermanfaat) dan jadilah amal yang didasari ilmu na' tersebut menjadi amal shalih.

Bagi seorang penuntut ilmu dan pencari kebenaran, tidaklah cukup hanya sekedar mengetahui ilmu dan kebenaran saja. Tetapi haruslah disertai dengan usaha MENGAMALKANNYA DENGAN IKHLAS KARENA ALLAH, sehingga dirinya bisa selamat dari penyakit-penyakit KEBODOHAN, KEZHALIMAN, HAWA NAFSU, KESOMBONGAN dan lainnya. yang mana hal itu semua akan berakibat menolak kebenaran. (Wujubu Luzumil-Jama'ah wa Tarkit-Tafarruq, hal. 349-353, oleh Jamal bin Ahmad bin Basyir Baadi)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

"Dan demikian pula orang yang BERPALING DARI KEBENARAN YANG DIA KETAHUI, disebabkan MENGIKUTI HAWA NAFSU. Maka sesungguhnya hal itu akan mengakibatkan KEBODOHAN dan KESESATAN pada orang tersebut. Sehingga MEMBUTAKAN HATINYA dari kebenaran yang nyata." (Majmu' Fatawa, X/10)

Semoga bisa kita jadikan sebagai bahan renungan, uhibbukum fillah.


By: Abu Muhammad Herman, Jum'at 24 Januari 2014

Rabu, 22 Januari 2014

Penyakit Hati Dalam Berkompetisi

Manusia adalah makhluk sosial yang hidupnya tidak terlepas dari orang-orang disekelilingnya. Setiap manusia mempunyai karakter, sifat, perilaku, dan latar belakang yang berbeda-beda, ini semua akan memberi dampak dalam interaksi sosial yang terjalin. Dalam menjalankan kehidupan, ada yang suka, ada yang benci, ada yang tidak senang, ada yang senang, ada yang nyaman, ada yang tidak nyaman, ada yang culas, ada yang iri, ada yang dengki, dan lain sebagainya. Yang negatif dari itu semua merupakan PENYAKIT HATI bawaan manusia. Untuk penawarnya, kembali kepada manusia itu sendiri, bagaimana ia meredam dan menekan rasa itu agar tidak merugikan orang lain dan dirinya sendiri.

Demikian juga terjadi dalam dunia seni, banyak PENYAKIT HATI yang menjadi bumbu dalam berkompetisi. Disana bertebaran aroma iri dan dengki, ada seniman yang berkarya dengan keterampilan yang dimilikinya, dengan ideologinya, dengan kekritisannya, dengan wawasannya, dan segala habits yang dimilikinya. Namun ada juga seniman yang cepat terbuai dengan pujian basi grupisnya dan lebih mengutamakan ego dan ambisi untuk hasrat menguasai ranah industri.

Upaya ini dilakukannya dengan cara menebar satir provokasi untuk memancing dan memicu terjadinya kontraindikasi. Kemudian dia beranggapan bahwa dialah protagonis, padahal sejatinya dialah antagonis. Miris sekaliiiiii.......

Ini sebuah pepatah Cina dari Lao Zi yang bisa menjadi bahan renungan kita semua:
"Dapat mengenal diri orang itu pandai, Mampu mengenal diri sendiri itu pencerahan batin. Dapat mengalahkan orang lain itu kuat, Mampu mengalahkan diri sendiri itu perkasa"

Senin, 09 Desember 2013

Arsitek dan Pisikologi

Dalam merancang, arsitek dituntut untuk memanusiakan manusia.

Untuk memanusiakan manusia, arsitek harus paham betul dengan perilaku dan karakteristik aktivitas manusia yang akan diwadahi dalam rancangan sebagai fasilitator.

Secara tidak langsung, arsitek dituntut untuk mempelajari ilmu pisikologi.

Ironisnya, selama 5 tahun saya mengenyam pendidikan kearsitekturan, tidak ada satupun mata kuliah yang khusus untuk mempelajari ilmu pisikologi.

Dengan kata lain, seorang arsitek dituntut harus mempelajari ilmu pisikologi secara autodidak.