Minggu, 29 September 2013

Risalah Fatimah, Muslimah Yang Disiksa di Abu Gharib

Baghdad - Fatimah adalah seorang saudara perempuan seorang mujahid yang terkenal di daerah Abu Gharib, Irak, yang berasal dari sebuah keluarga yang terkenal akan kebaikan dan ketaqwaannya.

Penjara Abu Gharib, Iraq
Suatu hari pasukan AS menyerbu rumahnya, dengan tujuan menangkap saudaranya. Namun karena mereka tidak dapat menemukannya, pasukan AS menangkap Fatimah dengan tujuan memaksa saudaranya menyerahkan diri.

Surat tulisan tangan Fatimah,  berhasil diselundupkan keluar dari penjara Abu Gharib, surat ini menggambarkan penderitaan para tawanan wanita akibat perbuatan terntara AS. Segera surat ini tersebar dan menghebohkan kota Baghdad, mengirimkan gelombang yang akan terus berlanjut ke seluruh Irak. Mafkarat al-Islam berhasil mendapatkan salinan surat tersebut.
Bismillahirrahmanirrahiim.

Katakanlah (wahai Muhammad): (Tuhanku) ialah Allah Yang Maha Esa.; Allah Yang menjadi tumpuan sekalian makhluk untuk memohon sebarang hajat.; Dia tiada beranak dan Dia pula tidak diperanakkan; Dan tidak ada sesiapapun yang serupa denganNya.” [Qur’an, Surat 112 “al-Ikhlas”]

Saya menulis surat Al-Ikhlas ini karena mempunyai arti yang mendalam bagi saya, dan menimbulkan getaran di hati orang-orang yang beriman. Saudaraku mujahidin di jalan Allah, apa yang dapat kukatakan padamu? Saya katakan, rahim-rahim kami telah terisi dengan janin akibat perkosaan yang dilakukan keturunan kera dan babi itu. Mereka telah menodai tubuh kami, meludahi muka kami, dan merobek-robek Al-Quran untuk digantungkan ke leher-leher kami. Allahu Akbar.

Tidakkah kau mengerti tentang kejadian yang menimpa kami? Betulkah kau tidak tahu ini terjadi pada kami? Kami saudaramu, dan Allah akan meminta tanggungjawabmu tentang kejadian ini kelak. Demi Allah, tidak semalam pun kami lewatkan di penjara ini kecuali mereka mendatangi salah satu dari kami untuk melampiaskan nafsu setannya.

Padahal kami selalu menjaga kehormatan kami karena takut kepada Allah.Takutlah pada Allah! Bunuhlah kami bersama mereka!Hancurkan mereka bersama kami! Jangan biarkan kami disini agar mereka bisa bersenang-senang memperkosa kami, sesungguhnya ini adalah sebuah perbuatan dosa besar di sisi Allah. Takutlah pada Allah akan urusan kami.

Takutlah kalian kepada Allah atas apa yang menimpa kami. Tinggalkanlah tank- tank dan pesawat mereka yang ada di luar sana dan arahkanlah senjata kalian kepada kami di sini (Penjara Abu Gharib)!! Agar kami bisa beristirahat.

Aku, Fatimah, adalah saudari perempuan kalian. Mereka memperlakukan kami sungguh sangat tidak manusiawi, tidak kurang dari sembilan kali mereka memperkosa kami dalam satu hari dengan bengisnya. Apakah kalian tidak berakal?

Seandainya kejadian ini menimpa saudara perempuan kandung kalian, apa yang akan kalian lakukan? Kenapa kalian tidak berfikir bahwa aku ini saudari kalian? Kenapa kalian tidak menganggap aku sebagai saudari kalian?

Dan sekarang Aku bersamaku 13 orang yang semuanya masih gadis dan masih terjaga keperawanannya.

Mereka diperkosa dengan cara yang biadab di depan mata kami semua. Mereka melarang kami menegakkan sholat, mereka telanjangi kami dan mereka juga melarang kami memakai pakaian .

Ketika aku menulis surat ini kepada kalian, salah seorang saudari kalian bunuh diri, dengan cara membenturkan kepalanya ke dinding sampai mati. Hal itu terjadi, karena dia tidak kuat menanggung derita setelah diperkosa dan dipukul di bagian dada dan pahanya dengan cara yang amat keji dan tidak masuk akal serta diancam akan dibunuh oleh seorang tentara keturunan kera dan babi.

Meskipun Islam mengharamkan bunuh diri, akan tetapi aku memakluminya dan aku memohon kepada Allah agar berkenan mengampuninya, karena Allah Maha Pengasih lagi Maha penyayang.

Saudara- saudaraku, Aku sampaikan kepada kalian sekali lagi. Takutlah kalian kepada Allah dan bunuhlah kami bersama mereka agar kami bisa beristirahat dari segala siksaan ini.

Tolonglah kami, tolonglah kami, tolonglah kami!

Fatimah

Jum’at 14 Desember 2004

(ran/ul/bumisyam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar